Minggu, 22 Mei 2016

Manusia & Harapan (IBD)

A. Harapan & Doa
       1. Pengertian Harapan
             Harapan berasal dari kata harap yang berarti
             keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti
             sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
             menyangkut masa depan seseorang. Setiap Manusia Mempunyai
             harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
             dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai
             harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
             Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
             yang mempunyai harapan.

       2. Pengertian Doa
             Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik
             kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki
             yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada
             Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya. Doa
             mempunyai tujuan, diantara lain:
             a) Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT.
             b) Agar selamat dunia akhirat.
             c) Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
             d) Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk.
             e) Dan lain-lain.

       3. Contoh Harapan
             Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan
             rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia
             memperoleh nilai A. Menurut kodratnya dalam diri manusia
             terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan
             kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut ,
             abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5
             macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
             a) harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
             b) harapan untuk memperoleh keamanan
             c) hak untuk mencintai dan dicintai
             d) harapan diterima lingkungan
             e) harapan memperoleh perwujudan cita-cita


       4. Contoh Doa

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

             RABBANAA AATINAA FIDDUNNYAA HASANAH, WA FIL
             AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAA BAN NAAR
             Artinya :
             Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan
             hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.


       5. Macam-Macam Doa
             a) Doa untuk kedua orang tua
             b) Doa untuk kemudahan rezeki
             c) Doa untuk orang sakit
             d) Doa untuk orang meniggal, dll

       6. Persamaan Harapan & Cita-Cita
             Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga
             di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi
             enterpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma
             berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga
             kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
             Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk
             menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar
             karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan
             membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan
             yang lebih baik di dunia.
             Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja
             keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya.
             Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir
             karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
             Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik
             karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh
             adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak
             masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia
             stress, dan seterusnya.
             Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa
             menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang
             yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan.
             Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa
             mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film
             motivasi hidup seperti laskar pelangi.
             Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
             pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya
             perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan
             yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada
             umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal
             yang lebih baik ataumeningkat.

B. Kepercayaan & Kebenaran
       1. Pengertian Kepercayaan
             Kepercayaan Berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
             meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal hal yang berhubungan
             dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada Ucapan yang
             sering kita dengar yaitu :
             a) Ia tidak percaya diri sendiri
             b) Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang
                 dapat dipercaya
             c) Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah

       2. Teori Kebenaran
             a) Teori Kebenaran Korespondensi
                 Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan
                 bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi
                 terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang
                 dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan
                 benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu
                 pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat
                 suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering
                 diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
                 Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris, adalah bersifat
                 kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala
                 itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam
                 bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah.'
                 Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya
                 perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya
                 objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera
                 dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
                 Ilmu pengetahuan empiris hanyalah merupakan salah satu upaya
                 manusia dalam menemukan kebenaran yang hakiki dengan segala
                 kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan secara empiris
                 cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat
                 konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif. Adanya
                 kecenderungan untuk mengistimewakan ilmu eksakta sebagai ilmu
                 empiris untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia
                 tidak selalu tepat. Pengistimewaan pengetahuan empiris secara kultural
                 membuat manusia modern seperti pabrik. Semua cabang kebudayaan
                 yang terbentuk menjadi produksi yang bersifat massal.
                 Keberhasilan ilmu eksakta yang berdasarkan empirisme dalam
                 mengembangkan teknologi -ketika berhadapan dengan ”kegagalan ”
                 ilmu-ilmu human dalam menjawab masalah manusia- membawa
                 dampak buruk terhadap kedudukan dan pengembangan ilmu-ilmu
                 human. Analisis filsafat tentang kenyataan ini harus ditempatkan
                 secara proporsional, karena merupakan suatu usaha ilmiah untuk
                 membantu manusia mengungkap misteri kehidupannya secara utuh.

             b) Teori Kebenaran Koherensi
                 Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan
                 kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut
                 benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-
                 pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan
                 ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti
                 sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan
                 dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
                 Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau
                 realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu
                 sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila
                 konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita
                 terima dan kita ketahui kebenarannya.
                 Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi
                 dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan adalah apa
                 yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada
                 rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk
                 mengemukakan apa yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan
                 pendirian atau pendapat tentang hubungan antara dua hal dan
                 merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan kualitas. Contohnya
                 tentang hakikat manusia, baru dikatakan utuh jika dilihat hubungan
                 antara kepribadian, sifat, karakter, pemahaman dan pengaruh
                 lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari strukturasi
                 sifat-sifat manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam
                 kepribadiannya.
                 Pengetahuan rasional yang berdasarkan logika tidak hanya terbatas
                 pada kepekaan indera tertentu dan tidak hanya tertuju pada objek-
                 objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis cenderung untuk
                 menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi.
                 Pemikiran rasional cenderung bersifat solifistik dan subyektif.
                 Adanya keterkaitan antara materi dengan non materi, dunia fisik
                 dan non fisik ditolak secara logika. Apabila kerangka ini digunakan
                 secara luas dan tak terbatas, maka manusia akan kehilangan cita rasa
                 batiniahnya yang berfungsi pokok untuk menumbuhkan apa yang
                 didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.

             c) Teori Kebenaran Pragmatis
                 Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa
                 arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal
                 atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada
                 berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk
                 kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat
                 fungsional dalam kehidupan praktis.
                 Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi
                 itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar
                 adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang
                 tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian kebenaran
                 adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat
                 atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences).
                 Teori ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.
                 Francis Bacon pernah menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus
                 mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat kemampuan
                 manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika
                 nampak dalam kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu
                 pengetahuan manusia adalah kekuasaan manusia. Hal ini
                 membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam karena tujuan
                 ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia.
                 Manusia dengan segala segi dan kerumitan hidupnya merupakan
                 titik temu berbagai disiplin ilmu. Hidup manusia seutuhnya
                 merupakan objek paling kaya dan paling padat. Ilmu pengetahuan
                 seyogyanya bisa melayani keperluan dan keselamatan manusia.
                 Pertanyaan-pertanyaan manusia mengenai dirinya sendiri,
                 tujuan-tujuannya dan cara-cara pengembangannya ternyata
                 belum dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan yang materialis-
                 pragmatis tanpa referensi kepada nilai-nilai moralitas.
                 Aksiologi ilmu pengetahuan modern yang dibingkai semangat
                 pragmatis-materialis ini telah menyebabkan berbagai krisis
                 lingkungan hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat akumulasi
                 berlebihan CO2, pecahnya lapisan ozon akibat penggunaan freon
                 berlebihan, penyakit minimata akibat limbah methylmercury
                 hingga bahaya nuklir akibat persaingan kekuasaan antar negara.
                 Ketiadaan nilai dalam ilmu pengetahuan modern yang menjadikan
                 sains untuk sains, bahkan sains adalah segalanya, telah
                 mengakibatkan krisis kemanusiaan. Krisis lingkungan dan
                 kemanusiaan, mulai dari genetic engineering hingga foules
                 solitaire (kesepian dalam keramaian, penderitaan dalam
                 kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari aspek-aspek
                 utuhnya, cinta, kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan.
                 Kedua krisis global ini telah menghantui sebagian besar
                 lingkungan dan masyarakat modern yang materialis-pragmatis.

       3. Usaha Manusia Untuk Meningkatkan
           Rasa Percaya Pada Tuhan
             Kepercayaan kepada tuhan yang maha itu amat penting, karena
             keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
             diciptakan oleh tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan
             pengakuan akan kebenaran, kepercayaan itu amat penting .
             karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan  rasa
             manusia dengan tuhannya. Bagaimana tuhan dapat menolong
             umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada
             tuhannya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
             rasa percaya kepada tuhannya usaha itu bergantung kepada pribadi
             kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain.
             a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatibadah
             b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
             c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan
                 jalan suka menolong dermawan, dan sebagainya
             d) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
             e)  Menekan perasaan negative seperti iri, dengki, fitnah dsb


Daftar Pustaka :
https://ariefimam2.wordpress.com/tugas-ilmu-sosial-dasar/bab-11-manusia-dan-harapan/
https://abra139210.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/
http://rachmasyahputrisiregar.blogspot.co.id/2015/01/artikel-manusia-dan-harapan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar