A. Harapan & Doa
1. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan seseorang. Setiap Manusia Mempunyai
harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan.
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan seseorang. Setiap Manusia Mempunyai
harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan.
2. Pengertian Doa
Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik
kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki
yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada
Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya. Doa
mempunyai tujuan, diantara lain:
a) Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT.
b) Agar selamat dunia akhirat.
c) Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
d) Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk.
e) Dan lain-lain.
kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki
yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada
Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya. Doa
mempunyai tujuan, diantara lain:
a) Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT.
b) Agar selamat dunia akhirat.
c) Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
d) Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk.
e) Dan lain-lain.
3. Contoh Harapan
Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan
rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia
memperoleh nilai A. Menurut kodratnya dalam diri manusia
terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan
kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut ,
abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5
macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia
memperoleh nilai A. Menurut kodratnya dalam diri manusia
terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan
kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut ,
abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5
macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
a) harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
b) harapan untuk memperoleh keamanan
c) hak untuk mencintai dan dicintai
d) harapan diterima lingkungan
e) harapan memperoleh perwujudan cita-cita
4. Contoh Doa
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
RABBANAA AATINAA FIDDUNNYAA HASANAH, WA FIL
AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAA BAN NAAR
AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAA BAN NAAR
Artinya :
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan
hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan
hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.
5. Macam-Macam Doa
a) Doa untuk kedua orang tua
b) Doa untuk kemudahan rezeki
c) Doa untuk orang sakit
d) Doa untuk orang meniggal, dll
6. Persamaan Harapan & Cita-Cita
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga
di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi
enterpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma
berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga
kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi
enterpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma
berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga
kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk
menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar
karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan
membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan
yang lebih baik di dunia.
menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar
karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan
membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan
yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja
keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya.
Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir
karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya.
Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir
karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik
karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh
adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak
masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia
stress, dan seterusnya.
karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh
adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak
masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia
stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa
menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang
yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan.
Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa
mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film
motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya
perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan
yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada
umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal
yang lebih baik ataumeningkat.
menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang
yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan.
Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa
mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film
motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya
perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan
yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada
umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal
yang lebih baik ataumeningkat.
B. Kepercayaan & Kebenaran
1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan Berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada Ucapan yang
sering kita dengar yaitu :
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada Ucapan yang
sering kita dengar yaitu :
a) Ia tidak percaya diri sendiri
b) Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang
dapat dipercaya
dapat dipercaya
c) Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
2. Teori Kebenaran
a) Teori Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan
bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi
terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang
dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan
benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu
pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat
suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering
diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan
bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi
terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang
dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan
benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu
pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat
suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering
diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris, adalah bersifat
kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala
itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam
bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah.'
Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya
perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya
objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera
dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
Ilmu pengetahuan empiris hanyalah merupakan salah satu upaya
manusia dalam menemukan kebenaran yang hakiki dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan secara empiris
cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat
konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif. Adanya
kecenderungan untuk mengistimewakan ilmu eksakta sebagai ilmu
empiris untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia
tidak selalu tepat. Pengistimewaan pengetahuan empiris secara kultural
membuat manusia modern seperti pabrik. Semua cabang kebudayaan
yang terbentuk menjadi produksi yang bersifat massal.
kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala
itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam
bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah.'
Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya
perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya
objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera
dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
Ilmu pengetahuan empiris hanyalah merupakan salah satu upaya
manusia dalam menemukan kebenaran yang hakiki dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan secara empiris
cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat
konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif. Adanya
kecenderungan untuk mengistimewakan ilmu eksakta sebagai ilmu
empiris untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia
tidak selalu tepat. Pengistimewaan pengetahuan empiris secara kultural
membuat manusia modern seperti pabrik. Semua cabang kebudayaan
yang terbentuk menjadi produksi yang bersifat massal.
Keberhasilan ilmu eksakta yang berdasarkan empirisme dalam
mengembangkan teknologi -ketika berhadapan dengan ”kegagalan ”
ilmu-ilmu human dalam menjawab masalah manusia- membawa
dampak buruk terhadap kedudukan dan pengembangan ilmu-ilmu
human. Analisis filsafat tentang kenyataan ini harus ditempatkan
secara proporsional, karena merupakan suatu usaha ilmiah untuk
membantu manusia mengungkap misteri kehidupannya secara utuh.
mengembangkan teknologi -ketika berhadapan dengan ”kegagalan ”
ilmu-ilmu human dalam menjawab masalah manusia- membawa
dampak buruk terhadap kedudukan dan pengembangan ilmu-ilmu
human. Analisis filsafat tentang kenyataan ini harus ditempatkan
secara proporsional, karena merupakan suatu usaha ilmiah untuk
membantu manusia mengungkap misteri kehidupannya secara utuh.
b) Teori Kebenaran Koherensi
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan
kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut
benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-
pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan
ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti
sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan
dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau
realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu
sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila
konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita
terima dan kita ketahui kebenarannya.
Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi
dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan adalah apa
yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada
rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk
mengemukakan apa yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan
pendirian atau pendapat tentang hubungan antara dua hal dan
merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan kualitas. Contohnya
tentang hakikat manusia, baru dikatakan utuh jika dilihat hubungan
antara kepribadian, sifat, karakter, pemahaman dan pengaruh
lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari strukturasi
sifat-sifat manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam
kepribadiannya.
Pengetahuan rasional yang berdasarkan logika tidak hanya terbatas
pada kepekaan indera tertentu dan tidak hanya tertuju pada objek-
objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis cenderung untuk
menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi.
Pemikiran rasional cenderung bersifat solifistik dan subyektif.
Adanya keterkaitan antara materi dengan non materi, dunia fisik
dan non fisik ditolak secara logika. Apabila kerangka ini digunakan
secara luas dan tak terbatas, maka manusia akan kehilangan cita rasa
batiniahnya yang berfungsi pokok untuk menumbuhkan apa yang
didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan
kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut
benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-
pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan
ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti
sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan
dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau
realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu
sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila
konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita
terima dan kita ketahui kebenarannya.
Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi
dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan adalah apa
yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada
rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk
mengemukakan apa yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan
pendirian atau pendapat tentang hubungan antara dua hal dan
merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan kualitas. Contohnya
tentang hakikat manusia, baru dikatakan utuh jika dilihat hubungan
antara kepribadian, sifat, karakter, pemahaman dan pengaruh
lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari strukturasi
sifat-sifat manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam
kepribadiannya.
Pengetahuan rasional yang berdasarkan logika tidak hanya terbatas
pada kepekaan indera tertentu dan tidak hanya tertuju pada objek-
objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis cenderung untuk
menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi.
Pemikiran rasional cenderung bersifat solifistik dan subyektif.
Adanya keterkaitan antara materi dengan non materi, dunia fisik
dan non fisik ditolak secara logika. Apabila kerangka ini digunakan
secara luas dan tak terbatas, maka manusia akan kehilangan cita rasa
batiniahnya yang berfungsi pokok untuk menumbuhkan apa yang
didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.
c) Teori Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa
arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal
atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada
berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk
kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi
itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar
adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang
tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian kebenaran
adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat
atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences).
Teori ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.
Francis Bacon pernah menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus
mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat kemampuan
manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika
nampak dalam kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu
pengetahuan manusia adalah kekuasaan manusia. Hal ini
membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam karena tujuan
ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia.
Manusia dengan segala segi dan kerumitan hidupnya merupakan
titik temu berbagai disiplin ilmu. Hidup manusia seutuhnya
merupakan objek paling kaya dan paling padat. Ilmu pengetahuan
seyogyanya bisa melayani keperluan dan keselamatan manusia.
Pertanyaan-pertanyaan manusia mengenai dirinya sendiri,
tujuan-tujuannya dan cara-cara pengembangannya ternyata
belum dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan yang materialis-
pragmatis tanpa referensi kepada nilai-nilai moralitas.
Aksiologi ilmu pengetahuan modern yang dibingkai semangat
pragmatis-materialis ini telah menyebabkan berbagai krisis
lingkungan hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat akumulasi
berlebihan CO2, pecahnya lapisan ozon akibat penggunaan freon
berlebihan, penyakit minimata akibat limbah methylmercury
hingga bahaya nuklir akibat persaingan kekuasaan antar negara.
Ketiadaan nilai dalam ilmu pengetahuan modern yang menjadikan
sains untuk sains, bahkan sains adalah segalanya, telah
mengakibatkan krisis kemanusiaan. Krisis lingkungan dan
kemanusiaan, mulai dari genetic engineering hingga foules
solitaire (kesepian dalam keramaian, penderitaan dalam
kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari aspek-aspek
utuhnya, cinta, kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan.
Kedua krisis global ini telah menghantui sebagian besar
lingkungan dan masyarakat modern yang materialis-pragmatis.
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa
arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal
atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada
berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk
kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi
itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar
adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang
tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian kebenaran
adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat
atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences).
Teori ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.
Francis Bacon pernah menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus
mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat kemampuan
manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika
nampak dalam kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu
pengetahuan manusia adalah kekuasaan manusia. Hal ini
membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam karena tujuan
ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia.
Manusia dengan segala segi dan kerumitan hidupnya merupakan
titik temu berbagai disiplin ilmu. Hidup manusia seutuhnya
merupakan objek paling kaya dan paling padat. Ilmu pengetahuan
seyogyanya bisa melayani keperluan dan keselamatan manusia.
Pertanyaan-pertanyaan manusia mengenai dirinya sendiri,
tujuan-tujuannya dan cara-cara pengembangannya ternyata
belum dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan yang materialis-
pragmatis tanpa referensi kepada nilai-nilai moralitas.
Aksiologi ilmu pengetahuan modern yang dibingkai semangat
pragmatis-materialis ini telah menyebabkan berbagai krisis
lingkungan hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat akumulasi
berlebihan CO2, pecahnya lapisan ozon akibat penggunaan freon
berlebihan, penyakit minimata akibat limbah methylmercury
hingga bahaya nuklir akibat persaingan kekuasaan antar negara.
Ketiadaan nilai dalam ilmu pengetahuan modern yang menjadikan
sains untuk sains, bahkan sains adalah segalanya, telah
mengakibatkan krisis kemanusiaan. Krisis lingkungan dan
kemanusiaan, mulai dari genetic engineering hingga foules
solitaire (kesepian dalam keramaian, penderitaan dalam
kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari aspek-aspek
utuhnya, cinta, kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan.
Kedua krisis global ini telah menghantui sebagian besar
lingkungan dan masyarakat modern yang materialis-pragmatis.
3. Usaha Manusia Untuk Meningkatkan
Rasa Percaya Pada Tuhan
Rasa Percaya Pada Tuhan
Kepercayaan kepada tuhan yang maha itu amat penting, karena
keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
diciptakan oleh tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran, kepercayaan itu amat penting .
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa
manusia dengan tuhannya. Bagaimana tuhan dapat menolong
umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada
tuhannya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
rasa percaya kepada tuhannya usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain.
keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
diciptakan oleh tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran, kepercayaan itu amat penting .
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa
manusia dengan tuhannya. Bagaimana tuhan dapat menolong
umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada
tuhannya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
rasa percaya kepada tuhannya usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain.
a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatibadah
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan
jalan suka menolong dermawan, dan sebagainya
jalan suka menolong dermawan, dan sebagainya
d) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e) Menekan perasaan negative seperti iri, dengki, fitnah dsb
Daftar Pustaka :
https://ariefimam2.wordpress.com/tugas-ilmu-sosial-dasar/bab-11-manusia-dan-harapan/
https://abra139210.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/
http://rachmasyahputrisiregar.blogspot.co.id/2015/01/artikel-manusia-dan-harapan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar