Minggu, 22 Mei 2016

Manusia & Harapan (IBD)

A. Harapan & Doa
       1. Pengertian Harapan
             Harapan berasal dari kata harap yang berarti
             keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti
             sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
             menyangkut masa depan seseorang. Setiap Manusia Mempunyai
             harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
             dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai
             harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
             Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
             yang mempunyai harapan.

       2. Pengertian Doa
             Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik
             kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki
             yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada
             Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya. Doa
             mempunyai tujuan, diantara lain:
             a) Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT.
             b) Agar selamat dunia akhirat.
             c) Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
             d) Meminta perlindungan Allah SWT dari Setan yang terkutuk.
             e) Dan lain-lain.

       3. Contoh Harapan
             Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan
             rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia
             memperoleh nilai A. Menurut kodratnya dalam diri manusia
             terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan
             kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut ,
             abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5
             macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
             a) harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
             b) harapan untuk memperoleh keamanan
             c) hak untuk mencintai dan dicintai
             d) harapan diterima lingkungan
             e) harapan memperoleh perwujudan cita-cita


       4. Contoh Doa

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

             RABBANAA AATINAA FIDDUNNYAA HASANAH, WA FIL
             AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAA BAN NAAR
             Artinya :
             Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan
             hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.


       5. Macam-Macam Doa
             a) Doa untuk kedua orang tua
             b) Doa untuk kemudahan rezeki
             c) Doa untuk orang sakit
             d) Doa untuk orang meniggal, dll

       6. Persamaan Harapan & Cita-Cita
             Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga
             di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi
             enterpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma
             berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga
             kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
             Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk
             menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar
             karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan
             membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan
             yang lebih baik di dunia.
             Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja
             keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya.
             Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir
             karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
             Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik
             karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh
             adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak
             masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia
             stress, dan seterusnya.
             Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa
             menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang
             yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan.
             Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa
             mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film
             motivasi hidup seperti laskar pelangi.
             Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
             pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya
             perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan
             yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada
             umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal
             yang lebih baik ataumeningkat.

B. Kepercayaan & Kebenaran
       1. Pengertian Kepercayaan
             Kepercayaan Berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
             meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal hal yang berhubungan
             dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada Ucapan yang
             sering kita dengar yaitu :
             a) Ia tidak percaya diri sendiri
             b) Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang
                 dapat dipercaya
             c) Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah

       2. Teori Kebenaran
             a) Teori Kebenaran Korespondensi
                 Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan
                 bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi
                 terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang
                 dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan
                 benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu
                 pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat
                 suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering
                 diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
                 Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris, adalah bersifat
                 kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala
                 itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam
                 bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah.'
                 Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya
                 perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya
                 objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera
                 dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
                 Ilmu pengetahuan empiris hanyalah merupakan salah satu upaya
                 manusia dalam menemukan kebenaran yang hakiki dengan segala
                 kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan secara empiris
                 cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat
                 konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif. Adanya
                 kecenderungan untuk mengistimewakan ilmu eksakta sebagai ilmu
                 empiris untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia
                 tidak selalu tepat. Pengistimewaan pengetahuan empiris secara kultural
                 membuat manusia modern seperti pabrik. Semua cabang kebudayaan
                 yang terbentuk menjadi produksi yang bersifat massal.
                 Keberhasilan ilmu eksakta yang berdasarkan empirisme dalam
                 mengembangkan teknologi -ketika berhadapan dengan ”kegagalan ”
                 ilmu-ilmu human dalam menjawab masalah manusia- membawa
                 dampak buruk terhadap kedudukan dan pengembangan ilmu-ilmu
                 human. Analisis filsafat tentang kenyataan ini harus ditempatkan
                 secara proporsional, karena merupakan suatu usaha ilmiah untuk
                 membantu manusia mengungkap misteri kehidupannya secara utuh.

             b) Teori Kebenaran Koherensi
                 Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan
                 kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut
                 benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-
                 pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan
                 ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti
                 sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan
                 dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
                 Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau
                 realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu
                 sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila
                 konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita
                 terima dan kita ketahui kebenarannya.
                 Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi
                 dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan adalah apa
                 yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada
                 rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk
                 mengemukakan apa yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan
                 pendirian atau pendapat tentang hubungan antara dua hal dan
                 merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan kualitas. Contohnya
                 tentang hakikat manusia, baru dikatakan utuh jika dilihat hubungan
                 antara kepribadian, sifat, karakter, pemahaman dan pengaruh
                 lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari strukturasi
                 sifat-sifat manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam
                 kepribadiannya.
                 Pengetahuan rasional yang berdasarkan logika tidak hanya terbatas
                 pada kepekaan indera tertentu dan tidak hanya tertuju pada objek-
                 objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis cenderung untuk
                 menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi.
                 Pemikiran rasional cenderung bersifat solifistik dan subyektif.
                 Adanya keterkaitan antara materi dengan non materi, dunia fisik
                 dan non fisik ditolak secara logika. Apabila kerangka ini digunakan
                 secara luas dan tak terbatas, maka manusia akan kehilangan cita rasa
                 batiniahnya yang berfungsi pokok untuk menumbuhkan apa yang
                 didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.

             c) Teori Kebenaran Pragmatis
                 Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa
                 arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal
                 atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada
                 berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk
                 kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat
                 fungsional dalam kehidupan praktis.
                 Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi
                 itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar
                 adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang
                 tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian kebenaran
                 adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat
                 atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences).
                 Teori ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.
                 Francis Bacon pernah menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus
                 mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat kemampuan
                 manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika
                 nampak dalam kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu
                 pengetahuan manusia adalah kekuasaan manusia. Hal ini
                 membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam karena tujuan
                 ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia.
                 Manusia dengan segala segi dan kerumitan hidupnya merupakan
                 titik temu berbagai disiplin ilmu. Hidup manusia seutuhnya
                 merupakan objek paling kaya dan paling padat. Ilmu pengetahuan
                 seyogyanya bisa melayani keperluan dan keselamatan manusia.
                 Pertanyaan-pertanyaan manusia mengenai dirinya sendiri,
                 tujuan-tujuannya dan cara-cara pengembangannya ternyata
                 belum dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan yang materialis-
                 pragmatis tanpa referensi kepada nilai-nilai moralitas.
                 Aksiologi ilmu pengetahuan modern yang dibingkai semangat
                 pragmatis-materialis ini telah menyebabkan berbagai krisis
                 lingkungan hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat akumulasi
                 berlebihan CO2, pecahnya lapisan ozon akibat penggunaan freon
                 berlebihan, penyakit minimata akibat limbah methylmercury
                 hingga bahaya nuklir akibat persaingan kekuasaan antar negara.
                 Ketiadaan nilai dalam ilmu pengetahuan modern yang menjadikan
                 sains untuk sains, bahkan sains adalah segalanya, telah
                 mengakibatkan krisis kemanusiaan. Krisis lingkungan dan
                 kemanusiaan, mulai dari genetic engineering hingga foules
                 solitaire (kesepian dalam keramaian, penderitaan dalam
                 kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari aspek-aspek
                 utuhnya, cinta, kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan.
                 Kedua krisis global ini telah menghantui sebagian besar
                 lingkungan dan masyarakat modern yang materialis-pragmatis.

       3. Usaha Manusia Untuk Meningkatkan
           Rasa Percaya Pada Tuhan
             Kepercayaan kepada tuhan yang maha itu amat penting, karena
             keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
             diciptakan oleh tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan
             pengakuan akan kebenaran, kepercayaan itu amat penting .
             karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan  rasa
             manusia dengan tuhannya. Bagaimana tuhan dapat menolong
             umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada
             tuhannya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
             rasa percaya kepada tuhannya usaha itu bergantung kepada pribadi
             kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain.
             a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatibadah
             b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
             c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan
                 jalan suka menolong dermawan, dan sebagainya
             d) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
             e)  Menekan perasaan negative seperti iri, dengki, fitnah dsb


Daftar Pustaka :
https://ariefimam2.wordpress.com/tugas-ilmu-sosial-dasar/bab-11-manusia-dan-harapan/
https://abra139210.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan/
http://rachmasyahputrisiregar.blogspot.co.id/2015/01/artikel-manusia-dan-harapan.html

Senin, 16 Mei 2016

Manusia & Kegelisahan (IBD)

A. Kegelisahan & Kecemasan

       1. Pengertian
             Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak
             tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
             sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
             menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya,
             merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar
             ataupun dalam kecemasan.
             Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau
             gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah
             laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya
             berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan
             kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan
             tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk
             dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
             Kegelisahan merupakan salah satu ekspresidari kecemasan. Karena itu
             dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai
             kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau
             kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
             dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
             diinginkan tidak tecapai.

       2. Sebab
             Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada
             hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat
             dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

       3. Contoh Kegelisahan
             Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau
             perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena
             bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus.
             Misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak
             kemerdekaan hid up, dan mungkin hak nama baik.

       4. Usaha Mengatasi Kegelisahan

             Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita
             sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita
             dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

       5. Contoh Mengatasi Kegelishan
             Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit,
             justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap
             haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi
             keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini
             dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan
             keluarganya.
             Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi
             kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran.
             Pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). akibat
             yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau
             yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan
             sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan
             oleh kecernasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat
             mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak semua pengalaman
             di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima akibatnya
             dengan rasa tabah & senang hati niscaya kecemasan tersebut akan hilang
             dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu
             kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan
             -keburukan akibat timbulnya kecernasan,dengan demikian kita akan tidak
             merasakan lagi adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
             Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri
             kepada Tuhan  Pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus
             percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang
             dan Maha Pengampun.

       6. Macam-Macam Kecemasan Yang Dialami Manusia

             Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat,bahwa ada tiga macam
             kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektit),
             kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
             a) Kecemasan obyektif
                 Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan
                 sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya
                 adalah sikap kcadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam
                 untuk meneelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan
                 mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang
                 mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat
                 dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
                 Contoh :
                 Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut
                 waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian
                 hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan.
                 Seseorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak
                 bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih
                 bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecemasan
                 akibat dan kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana
                 pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak
                 mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut
                 stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak keeil dan
                 sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa,
                 misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia
                 selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi
                 ada pula yang memberikan reaksi membalik karena ia mendendam, maka
                 ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya.

             b) Kecemasan neorotis (syaraf)
                  Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
                  Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
                  - Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dcngan lingkungan.
                    Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya scndiri,
                    atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
                    Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah,
                    yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan terjadi.
                    Contoh:
                    Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SD.
                    Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya
                    dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah
                    tentu Didi harus ikut. Jadi ia harus pindah sekolah di kota tempat
                    ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di tempat
                    yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif
                    mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-Iebih Didi, karena
                    baik di kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu
                    ia takut kalau di tempat yang bam kelak ia tidak merasa betah. Bila
                    tidak ikut pindah, akan ikut siapa, ikut pindah bagaimana di tempat yang
                    baru  nanti. Ia takut pada bayangannya sendiri.

                 -  Bentuk  Ketakutan yang Tegang dan Irrasional (phobia).
                     Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi
                     proporsi yang sebenamya dan obyek yang ditakutkannya. Misalnya
                     seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak
                     mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika masih
                     kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya. satu untuk dia dan
                     satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon
                     adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya.
                     Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung
                     dengan balon karet.

                 -  Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
                     Reaksi ini muncul secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.
                     Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan
                     untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat
                     menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh
                     diri sendiri meskipun ego dan superego melarangnya.
                     Contoh :
                     Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum,
                     sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato. maka
                     ia gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara
                     atau menyanyi.

             c)  Kecemasan Moril
                  Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.
                  Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, dendam,
                  dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci, dengki,
                  dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara
                  keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat Oleh karena itu
                  alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
                  Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan
                  mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas,
                  gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya
                  kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak
                  tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai
                  kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan.
                  Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian
                  menimbulkan kecemasan moril.



B. Keterasingan, Kesepian & Ketidakpastian

       1. Pengertian Kesepian
             Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang,
             sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. tidak
             berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian
             bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
             orang dan kasus penyebabnya.

       2. Pengertian Keterasingan
             Keterasingan berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata
             dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. sehingga
             kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang
             lain. atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan
             dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau terpisah dari yang lain.
             Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau
             lama orang pemah mengalami hidup dalarn keterasingan, sudah tentu
             dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sarna lain.
             Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya
             yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat,
             atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat
             atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
             Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu
             menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan
             atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan harta,
             nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang
             berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan.
             Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang,
             menghina orang, sombong.
             Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota
             masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat
             kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang
             lain lagi atau membuat gelisah orang lain. dan si pelaku dapat menjadi
             sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan
             dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat
             terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
             Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat
             misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati,
             tidak mempedulikan, memboikot, bahkan mengisolasi di pelaku.
             Apabila dengan perilaku masyarakat ini masih tidak mempan
             menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan
             oleh istitusi yang diciptakan masyarakat misalnya pengadilan.
             Orang yang bersikap angkuh, sombong. besar kepala, tidak menghormati
             orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku
             semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain
             akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul
             dengan orang angkuh, sombong. dan tidak menghonnati orang lain.
             Karena itu ia dibenci orang lain. sehingga membuat ia dalam keterasingan.
             Dalam karya sastra Abdul Muis yang berjudul “Salah Asuhan”, Hanafi
             yang berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak
             menghormati orang lain. Ia menganggap rendah dan kolot masyarakat
             Minangkabau, sehingga ia terasing karena dibenci, tak disukai oleh
             masyarakat sekitarnya. Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci
             dan dijauhi karena sifatnya yang membeda-bedakan teman-temannya.
             Ini terbukti ketika ia bersama istrinya Corrie de Busye mengadakan
             pesta makan malam di rumahnya di Jakarta. dengan mengundang
             teman-temannya tetapi yang diundang hanya ternan-ternan tamatan
             sekolah di Negeri Belanda Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh
             teman-temannya. sehingga tak seorangpun yang hadir pada malam itu.
             Hanafi dan Corrie istrinya dalam keterasingan.
             Kekurang yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat
             keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang
             itu terasing. melainkan dirinya sendiri karena ketidak mampuan atau
             karena membuat kesalahan. Ketidakmampuan atau kesalahan ini
             berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang
             yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan ilmu
             pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidakmampuan fisiko Kurang ilmu
             pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belurn sampai pada
             taraf tertentu yang dihadapinya sekarang. Dengan demikian orang yang
             bersangkutan tidak japat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah
             yang dihadapinya Karena itu ia merasa gelisah, terasing.
             Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam
             keterasingan, dan karena itu ia merasa gelisah.

       3. Sebab Orang Mengalami Kesepian

             Bermacam-macam penyebab teIjadinya kespian. Frustasi dapat
             mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau
             diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan
             sebagainya. la lebih senang hidup sendiri.
   
       4. Contoh Orang Dilanda Kesepian
             Pangeran Sidharta meninggalkan istana, tempat kemewahan,
             keramaian dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan
             kontradiksi keadaan istana dengan keadaan luar istana yang
             penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat
             yang sepi, mencari hakekat hidup.
             Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa
             tetapi tidak sarna, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya
             hanya terletak pada sebab akibat.
             Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap
             sombong. angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman
             sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap
             sombong itu hidup terasing. terpencil dari keramaian hidup sehingga
             kesepian.
             Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi
             pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang
             yang bersikap rendah diri, pemalu, minder. merasa dirinya kurang
             berharga dibanding orang lain. maka orang itu lebih suka menyendiri.
             Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

       5. Pengertian Ketidakpastian
             Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak
             dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul
             yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak
             tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
             keadaan tanpa asal-usul yangjelas. ltu semua adalah akibat pikirannya
             tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai
             sebab, yang jelas pikirannya kacau.
             Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah
             lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah.lulus atau tidak lulus
             ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam
             hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan. karena status dari karir
             itu terancam.Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan
             oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu
             memenuhinya.

       6. Sebab Ketidakpastian
             Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur,
             apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu
             menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi
             kacau oleh rangsang-rangsang barn. Kalau toh ia dapat berpikir baik
             akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka
             menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan
             gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan untuk menangkap
             sesuatu. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
             a) Obsesi
                 Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau
                 perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang
                 tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
                 Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
                 Contoh:
                 Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya
                 ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang,
                 tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.

            b) Phobia
                 lalah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal, kepada sesuatu
                 hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
           
            c) Kompulasi
                lalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga
                ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa.
                Contoh:
                - Keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu
                  tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin membeli, mampu juga
                  dia (kleptomania)
                - Keinginan minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi
                  bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak
                  dapat dibendung.

             d) Histeria
                  lalah merasa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan,
                  pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu
                  menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
                  Contoh :
                  Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-
                  orang mengetuk pintu, mengucap salam. OIjawabnya dan keluarlah ia.
                  Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang
                  ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya siapa itu ? .. itu kan bukan
                  Kang Bakri !” semua orang yang ditanya diam. Akhimya dia berteriak
                  histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)

             e) Delusi
                 Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu
                 keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar
                 kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga
                 macam, yaitu :
                 - Delusi persekusi 
                   Menganggap keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami
                   delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena
                   menganggap jelek.
                 - Delusi keagungan 
                    Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu
                    biasanya gila honnat Menganggap orang-orang disekitamya sebagai
                    orang-orang tidak penting. Akhimya semua orang menjauhi juga.
                 - Delusi melancholis
                    Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat
                    mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium
                    trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot tak terkuasa lagi.
                    Contoh :
                    Pak Joyo pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk
                    diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat
                    dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar.
                    Akhimya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.

             f) Halusinasi
                 Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti
                 diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat
                 dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang
                 karena halusinai orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap
                 dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi
                 dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam
                 perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu dapat menyadari
                 perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri)

            g) Keadaan Emosi
                 Dalam keadaan tenentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya.
                 lni nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan,
                 pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi
                 /lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-
                 larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa
                 kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah,
                 suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung,
                 menyendiri.
               Contoh :
               Dalam liburan, seperti biasa Samsulbahri pulang ke kampungnya,dan
               biasa pula setiap pulangnya Samsul bermain ke rumah Nurbaya, bekas
               pacamya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang
               cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk Maringgih,
               suami Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan menghamtam si tua bangka
               itu. Siti Nurbaya menjerit histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah
               Nurbaya; ayah Nurbaya keluar melihat kejadian itu gemetar, jatuh
               terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli )







Daftar Pustaka :
http://aryaniles.blogspot.co.id/2016/05/manusia-dan-kegelisahan.html

Senin, 02 Mei 2016

Manusia & Tanggung Jawab Serta Pengabdian (IBD)

A. Tanggung Jawab

       1. Pengertian
             Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam
             diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser
             oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan
             semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin
             meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada
             dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan
             sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab.Inilah
             yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing
             individu berbeda. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
             akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun
             yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat
             sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
             Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah,
             keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab
             adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
             yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga
             berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
             Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani
             menghadapi masalahnya sendiri

       2. Makna
             Makna dari tanggung jawab itu sendiri ialah siap menerima
             kewajiban atau tugas. Dalam artian disini bahwa ketika seseorang
             diberikan kewajiban atau tugas, seseorang tersebut akan menghadapi
             suatu pilihan yaitu menerima dan menghadapinya dengan dedikasi
             atau menunda dan mengabaikan tugas atau kewajiban tersebut.

       3. Contoh
             - Diri sendiri : mandi, makan, tidur tepat waktu, jujur, sopan
             - Anggota keluarga : menjaga nama baik keluarga, menghormati yang
               lebih tua, menyayangi yang muda, sayang keluarga, tidak membuat
               nama keluarga rusak
             - Siswa : tidak telat, berpakaian rapih, berpakaian bersih, mengerjakan tugas
             - Masyarakat; ramah kepada tetangga, ikut kerja bakti, tidak sombong,
               ikut memilih ketua RT
             - Umat beragama; menghormati agama lain, solat tepat waktu, tidak durhaka 
                pada orang tua, jujur

       4. Macam-Macam
             Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
             a) Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
                 Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran
                 setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
                 mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
                 Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai
                 dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk
                 bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia
                 mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan
                 sendiri. Contoh :
                 Apabila kita berjanji kepada diri sendiri untuk merubah tingkah laku
                 kita yang buruk, kita harus menepati janji tersebut, karena dengan
                 menepati janji tersebut berarti kita bertanggung jawab pada diri sendiri.

             b) Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
                Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga
                wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini               
                tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab
                juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
                Contoh :
                Sebagai kepala keluarga, seorang ayah harus bertanggung jawab
                kepada keluarganya untuk memberi nafkah. Selain itu seorang ayah
                juga harus bertanggung jawab untuk membimbing keluarganya.

             c) Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
                 Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain,
                 sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena
                 membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan
                 manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini
                 merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
                 jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
                 Contoh :
                 Seorang ketua RT/RW harus bertanggung jawab kepada warganya.
                 Apabila terjadi perselisihan antar-warga, harus cepat ditangani dan
                 jangan lepas tangan atas kejadian yang terjadi dalam masyarakat.

             d) Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
                 Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
                 berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan.
                 Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya
                 salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu
                 harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.
                 Contoh :
                 Sebagai masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab, kita
                 seharusnya dapat membayar pajak tepat waktu. Karena uang
                 pajak juga untuk perkembangan pembangunan di Indonesia, dan
                 tentunya hasilnya pun untuk masyarakat juga yang menikmati.

             e) Tanggung Jawab terhadap Tuhan
                 Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu
                 saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab.
                 Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt,dibuktikan
                 dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang
                 datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya.Berbagai
                 tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang
                 terjadi antara Tuhan, manusia dan alam.Hal tersebut meliputi antara
                 lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia
                 terhadap sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta
                 tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab
                 manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal
                 Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
                 Contoh :
                 Setiap umat islam harus beranggung jawab dengan agamanya dengan
                 menjalankan perintah-peintah Allah SWT, seperti shalat 5 waktu,
                 mengaji, berpuasa, dan kegiatan agama lainnya.


B. Pengabdian

       1. Pengertian             Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
             ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang,
             hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
             Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang
             bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti
             mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam
             kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi
             hanya bantuan saja Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa
             menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati
             Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah
             ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun
             kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur
             pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan
             dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh,
             bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan
             besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya,
             biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan
             dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri
             pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan
             atau tanda jasa dari negara yang bersangkutan

       2. Macam-Macam
             Pengabdian dibagi menjadi tiga, yaitu :
             a) Pengabdian Kepada Agama/Tuhan
             b) Pengabdian Kepada Negara/Bangsa
             c) Pengabdian Kepada Masyarakat

       3. Contoh Dalam Kehidupan

             Seseorang yang mengabdikan diri kepada Negara menjadi seorang guru
             bukan semata-mata karena uang, pangkat atau jabatan yang dimilikinya
             melainkan karena rasa simpati dan keinginan yang besar untuk dapat
             membantu mendidik putra-putri kita agar menjadi penerus Bangsa yang
             hebat berguna bagi Bangsa sendiri maupun Bangsa lain.



C. Pengorbanan

       1. Pengertian
             Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
             persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk
             menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang
             bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yang tidak
             mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas
             kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara
             pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya
             pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan sulit
             dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih
             rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga
             diterapkan kepada sesama teman. Pengorbanan merupakan akibat
             dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan
             perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan
             secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi,
             kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada
             perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada
             pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya.
             Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan
             belum tentu menuntut pengabdian.

       2. Macam-Macam
             Macam-macam pengorbanan yang ada :
             a) Pengorbanan Tehadap Tuhan/Agama
             b) Pengorbanan Terhadap Bangsa/Negara
             c) Pengorbanan Terhadap Masyarakat
             d) Pengorbanan Terhadap Keluarga
             e) Pengorbanan Terhadap Diri Sendiri

       3. Contoh Dalam Kehidupan

            Pangeran Sidharta Gautama dari Kapilawastu diharapkan oleh ayahnya
            untuk kemudian menggantikan kedudukannya sebagai raja. Tetapi,
            Pangeran tersebut lebih tertatik pada kehidupan pertapa untuk
            memperoleh penerangan agung bagaimana caranya manusia dapat
            membebaskan dirinya dari sengsaa melalui pelepasan dan mencapai
            kehidupan abadi di sorga. Ia mengorbankan kehidupannya yang mewah
            duniawi dalam istana, ia mengorbankan kepentingan keluarganya, karena
            memandang bahwa kepentingan umat manusia perlu didahulukan
















Daftar Pustaka :
http://cleocatcancertopaurus.blogspot.co.id/2014/10/makalah-manusia-dan-tanggung-jawab.html
https://giari.wordpress.com/tugas-ilmu-budaya-dasar/7-manusia-dan-tanggung-jawab-sertapengabdian/