Senin, 16 Mei 2016

Manusia & Kegelisahan (IBD)

A. Kegelisahan & Kecemasan

       1. Pengertian
             Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak
             tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
             sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
             menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya,
             merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar
             ataupun dalam kecemasan.
             Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau
             gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah
             laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya
             berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan
             kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan
             tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk
             dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
             Kegelisahan merupakan salah satu ekspresidari kecemasan. Karena itu
             dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai
             kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau
             kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
             dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
             diinginkan tidak tecapai.

       2. Sebab
             Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada
             hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat
             dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

       3. Contoh Kegelisahan
             Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau
             perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena
             bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus.
             Misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak
             kemerdekaan hid up, dan mungkin hak nama baik.

       4. Usaha Mengatasi Kegelisahan

             Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita
             sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita
             dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

       5. Contoh Mengatasi Kegelishan
             Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit,
             justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap
             haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi
             keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini
             dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan
             keluarganya.
             Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi
             kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran.
             Pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). akibat
             yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau
             yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan
             sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan
             oleh kecernasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat
             mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena tidak semua pengalaman
             di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima akibatnya
             dengan rasa tabah & senang hati niscaya kecemasan tersebut akan hilang
             dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu
             kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan
             -keburukan akibat timbulnya kecernasan,dengan demikian kita akan tidak
             merasakan lagi adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
             Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri
             kepada Tuhan  Pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus
             percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang
             dan Maha Pengampun.

       6. Macam-Macam Kecemasan Yang Dialami Manusia

             Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat,bahwa ada tiga macam
             kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektit),
             kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
             a) Kecemasan obyektif
                 Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan
                 sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya
                 adalah sikap kcadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam
                 untuk meneelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan
                 mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang
                 mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat
                 dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
                 Contoh :
                 Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut
                 waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa. Keterkejutannya itu demikian
                 hebatnya, sehingga kecoa merupakan binatang yang mencemaskan.
                 Seseorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak
                 bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih
                 bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecemasan
                 akibat dan kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana
                 pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak
                 mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut
                 stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak keeil dan
                 sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa,
                 misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia
                 selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi
                 ada pula yang memberikan reaksi membalik karena ia mendendam, maka
                 ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya.

             b) Kecemasan neorotis (syaraf)
                  Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
                  Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
                  - Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dcngan lingkungan.
                    Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya scndiri,
                    atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
                    Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah,
                    yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan terjadi.
                    Contoh:
                    Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SD.
                    Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya
                    dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah
                    tentu Didi harus ikut. Jadi ia harus pindah sekolah di kota tempat
                    ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di tempat
                    yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif
                    mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-Iebih Didi, karena
                    baik di kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu
                    ia takut kalau di tempat yang bam kelak ia tidak merasa betah. Bila
                    tidak ikut pindah, akan ikut siapa, ikut pindah bagaimana di tempat yang
                    baru  nanti. Ia takut pada bayangannya sendiri.

                 -  Bentuk  Ketakutan yang Tegang dan Irrasional (phobia).
                     Bentuk khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi
                     proporsi yang sebenamya dan obyek yang ditakutkannya. Misalnya
                     seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak
                     mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika masih
                     kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya. satu untuk dia dan
                     satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon
                     adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya.
                     Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung
                     dengan balon karet.

                 -  Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
                     Reaksi ini muncul secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.
                     Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan
                     untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat
                     menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh
                     diri sendiri meskipun ego dan superego melarangnya.
                     Contoh :
                     Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum,
                     sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato. maka
                     ia gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara
                     atau menyanyi.

             c)  Kecemasan Moril
                  Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.
                  Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, dendam,
                  dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci, dengki,
                  dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara
                  keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat Oleh karena itu
                  alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
                  Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan
                  mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas,
                  gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya
                  kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak
                  tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai
                  kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan.
                  Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian
                  menimbulkan kecemasan moril.



B. Keterasingan, Kesepian & Ketidakpastian

       1. Pengertian Kesepian
             Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang,
             sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. tidak
             berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian
             bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
             orang dan kasus penyebabnya.

       2. Pengertian Keterasingan
             Keterasingan berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata
             dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. sehingga
             kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang
             lain. atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan
             dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau terpisah dari yang lain.
             Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau
             lama orang pemah mengalami hidup dalarn keterasingan, sudah tentu
             dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sarna lain.
             Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya
             yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat,
             atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat
             atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
             Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu
             menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan
             atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan harta,
             nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang
             berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan.
             Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang,
             menghina orang, sombong.
             Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota
             masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat
             kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang
             lain lagi atau membuat gelisah orang lain. dan si pelaku dapat menjadi
             sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan
             dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat
             terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
             Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat
             misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati,
             tidak mempedulikan, memboikot, bahkan mengisolasi di pelaku.
             Apabila dengan perilaku masyarakat ini masih tidak mempan
             menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan
             oleh istitusi yang diciptakan masyarakat misalnya pengadilan.
             Orang yang bersikap angkuh, sombong. besar kepala, tidak menghormati
             orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku
             semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain
             akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul
             dengan orang angkuh, sombong. dan tidak menghonnati orang lain.
             Karena itu ia dibenci orang lain. sehingga membuat ia dalam keterasingan.
             Dalam karya sastra Abdul Muis yang berjudul “Salah Asuhan”, Hanafi
             yang berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak
             menghormati orang lain. Ia menganggap rendah dan kolot masyarakat
             Minangkabau, sehingga ia terasing karena dibenci, tak disukai oleh
             masyarakat sekitarnya. Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci
             dan dijauhi karena sifatnya yang membeda-bedakan teman-temannya.
             Ini terbukti ketika ia bersama istrinya Corrie de Busye mengadakan
             pesta makan malam di rumahnya di Jakarta. dengan mengundang
             teman-temannya tetapi yang diundang hanya ternan-ternan tamatan
             sekolah di Negeri Belanda Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh
             teman-temannya. sehingga tak seorangpun yang hadir pada malam itu.
             Hanafi dan Corrie istrinya dalam keterasingan.
             Kekurang yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat
             keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang
             itu terasing. melainkan dirinya sendiri karena ketidak mampuan atau
             karena membuat kesalahan. Ketidakmampuan atau kesalahan ini
             berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang
             yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan ilmu
             pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidakmampuan fisiko Kurang ilmu
             pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belurn sampai pada
             taraf tertentu yang dihadapinya sekarang. Dengan demikian orang yang
             bersangkutan tidak japat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah
             yang dihadapinya Karena itu ia merasa gelisah, terasing.
             Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam
             keterasingan, dan karena itu ia merasa gelisah.

       3. Sebab Orang Mengalami Kesepian

             Bermacam-macam penyebab teIjadinya kespian. Frustasi dapat
             mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau
             diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan
             sebagainya. la lebih senang hidup sendiri.
   
       4. Contoh Orang Dilanda Kesepian
             Pangeran Sidharta meninggalkan istana, tempat kemewahan,
             keramaian dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan
             kontradiksi keadaan istana dengan keadaan luar istana yang
             penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat
             yang sepi, mencari hakekat hidup.
             Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa
             tetapi tidak sarna, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya
             hanya terletak pada sebab akibat.
             Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap
             sombong. angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman
             sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap
             sombong itu hidup terasing. terpencil dari keramaian hidup sehingga
             kesepian.
             Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi
             pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang
             yang bersikap rendah diri, pemalu, minder. merasa dirinya kurang
             berharga dibanding orang lain. maka orang itu lebih suka menyendiri.
             Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

       5. Pengertian Ketidakpastian
             Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak
             dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul
             yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak
             tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
             keadaan tanpa asal-usul yangjelas. ltu semua adalah akibat pikirannya
             tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai
             sebab, yang jelas pikirannya kacau.
             Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah
             lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah.lulus atau tidak lulus
             ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam
             hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan. karena status dari karir
             itu terancam.Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan
             oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu
             memenuhinya.

       6. Sebab Ketidakpastian
             Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur,
             apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu
             menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi
             kacau oleh rangsang-rangsang barn. Kalau toh ia dapat berpikir baik
             akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka
             menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan
             gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan untuk menangkap
             sesuatu. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
             a) Obsesi
                 Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau
                 perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang
                 tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
                 Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
                 Contoh:
                 Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya
                 ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang,
                 tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.

            b) Phobia
                 lalah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal, kepada sesuatu
                 hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
           
            c) Kompulasi
                lalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga
                ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa.
                Contoh:
                - Keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu
                  tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin membeli, mampu juga
                  dia (kleptomania)
                - Keinginan minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi
                  bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak
                  dapat dibendung.

             d) Histeria
                  lalah merasa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan,
                  pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu
                  menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
                  Contoh :
                  Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-
                  orang mengetuk pintu, mengucap salam. OIjawabnya dan keluarlah ia.
                  Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang
                  ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya siapa itu ? .. itu kan bukan
                  Kang Bakri !” semua orang yang ditanya diam. Akhimya dia berteriak
                  histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)

             e) Delusi
                 Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu
                 keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar
                 kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga
                 macam, yaitu :
                 - Delusi persekusi 
                   Menganggap keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami
                   delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena
                   menganggap jelek.
                 - Delusi keagungan 
                    Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu
                    biasanya gila honnat Menganggap orang-orang disekitamya sebagai
                    orang-orang tidak penting. Akhimya semua orang menjauhi juga.
                 - Delusi melancholis
                    Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat
                    mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium
                    trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot tak terkuasa lagi.
                    Contoh :
                    Pak Joyo pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk
                    diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat
                    dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar.
                    Akhimya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.

             f) Halusinasi
                 Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti
                 diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat
                 dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang
                 karena halusinai orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap
                 dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi
                 dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam
                 perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu dapat menyadari
                 perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri)

            g) Keadaan Emosi
                 Dalam keadaan tenentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya.
                 lni nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan,
                 pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi
                 /lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-
                 larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa
                 kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah,
                 suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung,
                 menyendiri.
               Contoh :
               Dalam liburan, seperti biasa Samsulbahri pulang ke kampungnya,dan
               biasa pula setiap pulangnya Samsul bermain ke rumah Nurbaya, bekas
               pacamya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang
               cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk Maringgih,
               suami Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan menghamtam si tua bangka
               itu. Siti Nurbaya menjerit histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah
               Nurbaya; ayah Nurbaya keluar melihat kejadian itu gemetar, jatuh
               terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli )







Daftar Pustaka :
http://aryaniles.blogspot.co.id/2016/05/manusia-dan-kegelisahan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar