Kamis, 07 April 2016

Manusia & Penderitaan 2 ( IBD)


A. Kekalutan Mental

       1. Pengertian
             Kekalutan mental adalah suatu penderitaan batin yang dialami seseorang
             yang disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi
             permasalahan yang harus ia atasi sehingga orang tersebut mengalami
             gangguan kejiwaan seperti bertingkah laku secara kurang wajar.
             Kekalutan mental tidak berperngaruh oleh status ataupun tingkatan
             individu dalam masyarakat. Salah satu contohnya apabila seseorang
             menginginkan suatu barang namun kemampuan yang ia miliki tidak
             mungkin bisa untuk mendapatkan barang tersebut, maka cara apapun
             akan dilakukan demi barang tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak
             baik. Keinginan yang mengebu-gebu ini akan mengakibatkan orang
             tersebut mengalami kekalutan mental yang juga akan berdampak pada
             terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun
             autisme sehingga harus berkonsltasi pada psikiater.

       2. Gejala Kekalutan Mental

             Gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah :
             a) Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas,
                 demam, nyeri pada lambung
             b) Pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis,
                 cemburu, mudah marah
             c) Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan  
                 dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif 
             d) Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi sosial
             e) Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan
                 yang bersangkutan merasa rendah diri ( orang-orang melankolis)
             f) Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda
                 antara dirinya dengan lingkungan masyarakat
             g) Berusaha melakukan pengerusakan atau melakukan detruksi diri
                 dan bunuh diri.

       3. Sebab Kekalutan Mental
             Beberapa penyebab kekalutan mental adalah :
             a) Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang
                 sempurna.
             b) Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda
                 antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia
                 tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
             c) Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi
                 berlebihan terhadap kehidupan sosial, overacting sebagai
                 overkompensi dan tampak emosional

       4. Tahap-Tahap Gangguan Kejiwaan
             Gangguan kejiwaan nampak dalam kehidupan si penderita baik jasmani
             maupun rohaninya :
             a) Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif. Yaitu mundur
                 atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah. Pada orang yang tidak
                 menderita gangguann kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas
                 memecahkan masalahnya sehingga tidak menekan perasaannya.
             b) Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang
                 bersangkutan mengalami gangguan
             c) Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya
                 jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
            d) Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya
                 kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri
                 dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak
                 terselesaikan, perkembangan yang terhambat * tiap fase perkembangan
                 yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa
                 yang lebih parah
            e) Faktor sosial atau lingkungan dapat berperan bagi timbulnya gangguan
                jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika
                lingkungan sosial baik, tidak mendukung untuk mengalami gangguan
                jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian
                sebaliknya gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai
                kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun ini tidak berlaku
                secara absolut


B. Penderitaan

       1. Penderitaan & Perjuangan
             Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun
             ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
             kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
             mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari
             atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya,
             dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang
             mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik
             bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau
             mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia,
             artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
             ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena
             itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai
             rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis & berusaha mengatasi
             kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa
             Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
             berusaha merubahnya. Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya
             meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi
             tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan
             waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
             malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang
             Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.

      2. Penderitaan, Media Massa & Seniman
             Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti pada koran,
             layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang
             menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan
             demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
             Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
             peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
             masyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai
             untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka
             yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan
             para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil
             hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.

       3. Sebab Penderitaan
             Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia
             dibagi menjadi :
             a) Nasib buruk
                 Penderitaan ini dikarenakan perbuatan buruk manusia yang
                 dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya.
                 Perbedaan nasib buruk & takdir adalah jika takdir ditentukan tuhan
                 sedangkan nasib buruk penyebabnya karena ulah manusia itu sendiri.
                 Contohnya derita yang timbul karena penyakit, siksaan/azab tuhan.
                 Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha
                 manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
             b) Kehilangan orang tua                 
                  Setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan
                  erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita
                  jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan
                  diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti
                  akan kembali kepada tuhannya.
              c) Kemiskinan
                  Banyak orang yang mederita karena kemiskinan, merasa tidak pernah
                  cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan
                  seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia
                  inginkan. Ini dikarenakan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang
                  telah di berikan oleh tuhan.
              d) Bencana
                   Tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan
                   berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja
                   bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma
                   batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.

       4. Pengaruh Seseorang Saat Mengaalami Penderitaan
             Tidak semua dampak ari penderitaan merupakan dampak yang negatif.
             Penderitaan harus diselesaikan. Karena keluar dari penderitaan berati
             melanjutkan kehidupan dengan harapan membuat kehidupan jauh lebih
             baik dari sebelumnya. Dampak negatif yang mungkin timbul akibat
             penderitaan antara lain, berkurangnya gairah hidup, membatasi gerak
             hidup, kecewa, putus asa untuk melanjutkan hidup, dan lain sebagainya.
             Sedangkan dampak positifnya yaitu, sikap optimis untuk menjalani segala
             lika-liku kehidupan dengan sikap lapang dada. Sikap keras untuk melawan
             penderitaan, bahkan membantu seseorang untuk keluar dari penderitaan.



















Daftar Pustaka :
https://rrachman.wordpress.com/2013/10/15/ibd-manusia-dan-penderitaan/
https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/manusia-dan-penderitaan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar