Kamis, 10 Maret 2016

Manusia & Kesustraan (IBD)

A. Kesusastraan
       1. Pendekatan Kesusastraan
              Ilmu budaya dasar atau basic humanities awalnya berasal dari
              negara inggris yang berarti sastra. Berasal dari bahasa latin yang artinya
              berbudaya dan halus. Dalam arti khususnya adalah ekspresi dan isi hati
              dari perasaan manusia yang diungkapkan dalam bentuk pandangan cerdas
              yang dituangkan dalam bentuk sesuatu hal yang mencerminkan sebuah
              keindahan. Kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra. Su
              berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Atau, kesusastraan dapat
              diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa,
              bentuk, maupun isinya. Menurut pandangan lain, sastra merupakan
              kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang
              mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti
              “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam
              bahasa Indonesia kata ini merujuk kepada sebuah jenis tulisan yang
              memiliki arti atau keindahan tertentu. Segmentasi sastra lebih mengacu
              sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah
              pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan
              adalah salah satu contoh yang, diartikan sebagai orang yang menggeluti
              sastrawi, bukan sastra. Sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan
              yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab suci,
              surat, undang-undang, dan sebagainya yang dalam arti khusus dapat
              digunakan dalam konteks kebudayaan. Berarti, sastra adalah hasil budaya
              dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan
              gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
              Sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan. Sastra lisan
              tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi bahasa yang dijadikan
              wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

       2. Nilai-Nilai Dalam Prosa
             Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, karya sastra pasti
             membawakan moral, pesan atau cerita. Prosa mempunyai nilai yang 
             diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca
             lewat sastra antara lain :
             a) Prosa fiksi memberikan kesenangan
                 Kesenangan yang diperoleh adalah pembaca mendapatkan pengalaman
                 sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa atau kejadian yang
                 dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
                 mengenal tempat asing yang belum dikunjungi atau yang tak
                 mungkin dikunjungi. Pembaca juga dapat mengenal tokoh yang aneh,
                 asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk
                 mencapai sukses.
             b) Prosa fiksi memberikan informasi
                 Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat dalam
                 ensiklopedia. Dalam novel kita dapat belajan mengenal sesuatu lebih
                 daripada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, 
                 masa lalu & yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
             c) Prosa fiksi memberikan warisan kultural
                 Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan merupakan sarana bagi
                 pemindahan yang tak henti dari warisan budaya bangsa.
             d) Prosa memberikan keseimbangan wawasan
                 Prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan
                 pengalamannya dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan
                 lebih banyak kesempatan untuk memilih respon emosional atau
                 rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang
                 disajikan dalam kehidupan sendiri.


B. Hubungan Ilmu Budaya Dasar 
     Dengan Sastra
       1. Kaitan Ilmu Budaya Dasar Dengan Prosa
              Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena
              variasi ritme yang dimilikinya, serta bahasanya yang lebih sesuai
              dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa”
              yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa digunakan untuk
              mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Prosa dapat digunakan untuk surat
              kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
              lainnya. Prosa dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama & baru. Prosa
              lama adalah prosa yang belum terpengaruh budaya barat.
              Prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
              Lima Komponen Dalam Prosa Lama :
              1. Dongeng-dongeng
              2. Hikayat
              3. Sejarah
              4. Epos
              5. Cerita pelipur lara
              Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
              1. Cerita pendek
              2. Roman/ novel
              3. Biografi
              4. Kisah
              5. Otobiografi

       2. Kaitan Ilmu Budaya Dasar Dengan Puisi
              Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh
              kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan.
              Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak
              akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan
              apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai
              sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang
              terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar. Nilai puisi yang ada adalah :
              a) Figura bahasa. Seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
                  alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
                  memberi kejelasan gambaran angan.
              b) Kata ambiquitas. Yaitu kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
              c) Kata berjiwa. Yaitu kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
                  perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan
                  memukau.
              d) Kata konotatif. Yaitu kata yang sudah diberi tambahan nilai rasa dan
                  asosiasi tertentu.
              e) Pengulangan. Berfungsi untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan
                  sehingga lebih menggugah hati

              Adapun alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu
              Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
              a) Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
                  Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut
                  “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin
                  memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan
                  pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung.
              b) Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
                  Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat
                  menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri,
                  karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca
                  bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

              Hubungan sastra, seni dan ilmu budaya dasar sangat erat karena budaya
              sendiri tidak luput dari tulisan yang dibuat menjadi sebuah seni yang
              bernilai budaya yang dikaitkan dengan budaya sebagai contoh budaya
              membatik yang ada di indonesia. Budaya membatik sudah menjadi ciri
              khas budaya di indonesia dan sekarang seni membatik sudah terkenal
              sampai ke luar negeri.
















Daftar Pustaka :
http://rayrizqie.blogspot.co.id/2015/05/ibd-bab-3-manusia-dan-kesusastraan_1.html
http://sonasoftskill.blogspot.co.id/2012/06/manusia-dan-kesusastraan.html
https://deathneverlost.wordpress.com/2011/11/13/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar