A. Internalisasi Belajar & Spesialisasi
1. Pengertian
Pemuda adalah generasi dari suatu bangsa yang diharapkan untuk
meneruskan cita-cita bangsanya yang telah dilakukan oleh generasi
sebelumnya. Lalu pemuda ini akan tumbuh besar dan melanjutkan
perjuangannya ke generasi pemuda selanjutnya secara estafet.
Sedangkan sosialisasi adalah proses pembelajaran seseorang agar
lebih mengetahui tentang dirinya dan hal-hal yang baru yang ada
disekitarnya. Sosialisasi tersebut juga akan membentuk yang kita
biasa sebut dengan jati diri karena hal ini akan membuat seseorang
menunjukkan sosok aslinya di depan umum.
2. Internalisasi, Belajar & Sosialisasi
Ketiga kata ini memeliki makna yang hampir sama. Prosesnya juga
berlangsung sama yaitu melalui interaksi sosial. Kata internalisasi
lebih ditujukan kepada pendalaman materi kepada norma-norma yang
ada. Kata belajar ditekankan kepada perubahan pola pikir agar kita
lebih mengetahui tata cara dan pola tingkah laku yang ada. Sedangkan
Sosialisasi mengacu pada bagaimana cara kita berinteraksi dengan
sesama.
3. Proses Sosialisasi, Peranan Sosial Mahasiswa &
Pemuda Di Masyarakat
a. Proses Sosialisasi
Charles H. Cooley menyatakan bahwa peran interaksi antar manusia
akan menghasilkan konsep diri. Konsep tersebut dibagi menjadi 3
tahapan, yaitu :
- Seorang
anak membayangkan bagaimana dia di mata orang lain
- Seorang
anak membayangkan bagaimana orang lain menilainya
- Apa
yang dirasakan anak akibat penilaian tersebut
b. Peranan Sosial Mahasiswa & Pemuda Di Masyarakat
Sebenarnya peran sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat
hampir sama dengan peran warga lainnya pada masyarakat.
Mahasiswa memeliki kedudukan sebagai kaum yang berpendidikan
tinggi sehingga saat mereka lulus, mereka diharapkan memiliki
kehidupan yang setara dengan warga lainnya.
B. Pemuda & Identitas
1. Pola Dasar Pembinaan dan
Pengembangan Generasi Muda
Pola
dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan
oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri
Pendidkan dan Kebudayaan
nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978.
Tujuannya agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan
dalam penanganannya benar-benar menggunakannya
sebagai pedoman
sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu
serta dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud. Pola
dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
- Landasan Idiil : Pancasila
- Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
- Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
- Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
- Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat
- Landasan Idiil : Pancasila
- Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
- Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
- Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
- Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat
Arah
pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada :
- Orientasi
ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
- Orientasi dalam dirinya sendiri.
- Orientasi ke luar hidup di lingkungan.
- Orientasi dalam dirinya sendiri.
- Orientasi ke luar hidup di lingkungan.
2. 2 Pengertian Pokok Pengembangan &
Pembinaan Serta Masalah Generasi Muda
a. Pengertian Pokok Pengembangan & Pembinaan Generasi Muda
- Sebagai Subjek Pembinaan, maksudnya mereka sudah memiliki
kemampuan dan dibekali landasan untuk mandiri guna menyele-
saikan masalah yang dihadapi bangsa
- Sebagai Objek Pembinaan, maksudnya mereka masih memerlukan
pembinaan dan bimbingan agar tumbuh potensi dan kemampuannya
agar dapat fungsional dan bersikap mandiri.
Dalam
proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi
muda yang menyandang
permasalahan sosial seperti kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat dan narkota,
anak jalanan dan sebagainya baik yang
disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya
(internal) maupun dari luar
dirinya (eksternal). Oleh karena itu perlu adanya
upaya, program dan
kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta
semua pihak
baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat
dan
terutama generasi muda itu sendiri. Arah kebijakan pembinaan generasi
muda dalam pembangunan nasional menggariskan
bahwa pembinaan
perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang
sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan.
b. Masalah Generasi Muda
- Menurunnya jiwa idealiesme, patriotisme & nasionalisme
- Kekurangpastian yang dihadapi pemuda akan masa depannya
- Belum seimbangnya generasi muda dan fasilitas yang ada
- Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja
- Kurang gizi
- Perkawinan dibawah umur
- Pergaulan bebas & kenakalan remaja
- Belum adanya peraturan menyangkut generasi muda
- Sikap apatis
- Butuh akan figur teladan
- Kurangnya harga diri
- Perasaan tidak berdaya
- Pemujaan akan pengalaman
3. Potensi Generasi Muda & Tujuan
Pokok Sosialisasi
a. Potensi Generasi Muda
- Idealisme & daya kritis
- Dinamika & kreativitas
- Keberanian mengambil resiko
- Optimis & kegairahan semangat
- Patriotisme & nasionalisme
- kemampuan menguasai ilmu & teknologi
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
- Sifat kemandirian, disiplin & bertanggung jawab
b. Tujuan Pokok Sosialisasi
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan bagi
kehidupan kelak di
masyarakat
- Individu
harus mampu berkomunikasi secara efektif
- Pengendalian fungsi organik yang
dipelajari dari latihan mawas diri
- Bertingkah laku sesuai norma yang ada
C. Perguruan & Pendidikan
1. Cara Mengembangkan Potensi Generasi Muda
- Individu harus diberi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan
- Individu
harus mampu berkomunikasi di tempat publik
- Latihan mawas diri dan pengendalian sikap
- Bertingkah laku sesuai norma yang ada
2. Pengertian Pendidikan &Perguruan Tinggi
Pendidikan
adalah usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
- Pendidikan Umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah
yang diperlukan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
- Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
- Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana
dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin
ilmu pengetahuan tertentu.
- Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program
sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu
profesi atau menjadi seorang profesional.
- Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4
setara dengan program sarjana (strata 1).
- Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik
untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau
menjadi ahli ilmu agama.
- Pendidikan Khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan
untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang
memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara
inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan
pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah
(dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).
- Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa,
sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu:
- Perguruan tinggi negeri, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan
dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
- Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang
pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
3. Alasan Mengenyam Perguruan Tinggi
a) Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan
terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang
masyarakat, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam
pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai
masalah yang ada dalam masyarakat.
sekolah, maka mahasiswa mendapat proses sosialisasi
terpanjang secara berencana, dibanding dengan generasi muda
lainnya.
c) Mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa
dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya.
d) Mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari
susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam
masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan
generasi muda, umunya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi,
dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya.
Mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas
dan jauh ke depan serta keterampilan beroganisasi yang lebih baik
dibandingkan dengan generasi muda lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar