A. Pertumbuhan Penduduk
1. Pengertian Perkembangan Penduduk Dunia
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu yang dapat
dihitung sebagai perubahan jumlah individu dalam sebuah populasi dengan kurun
waktu untuk pengukuran. Berlaku pada semua spesies tapi selalu mengarah pada
manusia. Perkembangan penduduk dunia sudah terjadi dalam waktu yang lama
dan selalu diteliti oleh para ahli untuk mengetahui perkembangannya.
2. Tabel Perkembangan Penduduk Dunia
Data dari tabel diatas merupakan sampel acak sebagian dari pertumbuhan
penduduk yang ada di seluruh dunia. Seperti yang kita ketahui pertumbuhan penduduk
di dunia ini semakin pesat perkembangannya, salah satunya indonesia. Bisa kita lihat
di tabel tersebut Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam tabel tersebut.
3. Penggandaan
Yang dimaksud penggandaan disini adalah bertambahnya penduduk dunia menjadi 2x
lipat. Namun jika dihitung dalam kurun waktu per 20 tahun perkembangannya
menjadi 3x bahkan 4x lipat, maka dunia sedang mengalami penggandaan penduduk.
Berikut contoh tabel penggandaan penduduk dunia.
4. Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Penduduk
a. Kematian
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Banyaknya kematian
dipengaruhi oleh faktor pendukung
kematian dan faktor penghambat kematian.
Untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan
perhitungan angka
kelahiran.
b. Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Seperti kematian, ada
beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran.
Untuk menghitung angka kelahiran pun juga sudah dijelaskan bahwa caranya
pun hampir sama dengan menghitung jumlah kematian.
c. Imigrasi
Imigrasi yang dimaksud adalah perpindahannya penduduk dunia dari negara
yang satu ke negara yang lain dengan maksud si orang yang pindah tersebut
mempunyai tujuan tertentu. Sebagai contoh, jika ada warga Indonesia yang
ingin tinggal di Arab saudi, maka orang tersebut juga harus memiliki KTP
Arab Saudi. Maka Warga tersebut mempunyai 2 KTP atau setidaknya salah
satunya. Maka pertumbuhan penduduk di suatu negara tersebut akan
bertambah dan tidak bisa terelakkan lagi.
5. Rumus Tingkat Kematian
- Rumus Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P x K
Keterangan :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Keterangan :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
- Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Keterangan :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Keterangan :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
6. Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari
setiap
1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga
kriteria, yaitu:
a. Angka kelahiran tinggi. (Angka kelahiran > 30 per tahun)
b. Angka kelahiran sedang. (Angka kelahiran 20-30 per tahun)
c. Angka kelahiran rendah. (Angka kelahiran < 20 per tahun)
1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga
kriteria, yaitu:
a. Angka kelahiran tinggi. (Angka kelahiran > 30 per tahun)
b. Angka kelahiran sedang. (Angka kelahiran 20-30 per tahun)
c. Angka kelahiran rendah. (Angka kelahiran < 20 per tahun)
7. Migrasi
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.
a. Macam-macam Migrasi :
- Emigrasi (perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain)
- Imigrasi (masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara tertentu)
. - Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota)
- Transmigrasi (perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara)
- Remigrasi (kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama
- Imigrasi (masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara tertentu)
. - Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota)
- Transmigrasi (perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara)
- Remigrasi (kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama
berada di negara orang lain)
b. Proses Migrasi :
- Para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal.
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja
didaerah tujuan.
- Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan
- Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan
dalam pengambilan
keputusan seseorang untuk berimigrasi
- Informasi yang negatif yang datang dari daerah tujuan menyebabkan orang
- Informasi yang negatif yang datang dari daerah tujuan menyebabkan orang
enggan untuk berimigrasi.
- Besarnya pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang.
- Makin tinggi pendapatan perkapita seseorang.
- Adanya sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut.
- Besarnya pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang.
- Makin tinggi pendapatan perkapita seseorang.
- Adanya sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut.
- Adanya bencana alam dia daerah asal (banjir, gempa bumi dll).
- Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak
- Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak
bermigrasi
- Tingginya pendidikan seseorang mempengaruhi untuk kerja di negara lain.
- Tingginya pendidikan seseorang mempengaruhi untuk kerja di negara lain.
c. Dampak Migrasi
- Dampak Positif :
1. Kebutuhan tenaga kerja masyarakat kota tercukupi, terutama tenaga kerja
muda yang produktif.
2. Kemajuan pembangunan daerah perkotaan semakin pesat, karena
2. Kemajuan pembangunan daerah perkotaan semakin pesat, karena
didukung
oleh tenaga kerja yang banyak dan fasilitas yang lengkap.
3. Bagi warga desa yang sadar dan peduli akan perkembangan desanya akan
3. Bagi warga desa yang sadar dan peduli akan perkembangan desanya akan
membawa kemajuan di desanya berbekal dari pengalaman di kota.
- Dampak Negatif :
1. Kurangnya perlindungan bagi para imigran, terutama bagi TKI yang
bekerja di luar negeri.
2. Kesempatan atau peluang kerja di kota semakin terbatas, karena
2. Kesempatan atau peluang kerja di kota semakin terbatas, karena
semakin banyaknya tenaga kerja yang ke kota.
3. Menimbulkan masalah di daerah tujuan, terutama bagi mereka yang tidak
3. Menimbulkan masalah di daerah tujuan, terutama bagi mereka yang tidak
berbekal keterampilan dan pengetahuan yang cukup.
4. Berkurangnya tenaga kerja muda atau usia produktif di daerah pedesaan
4. Berkurangnya tenaga kerja muda atau usia produktif di daerah pedesaan
yang menjadi andalan kegiatan pertanian.
8. Jenis Struktur Penduduk
1. Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi,
Remigrasi & Transmigrasi.
2. Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk
disuatu
wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang
dihitung jiwa
per km kuadrat.
3. Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik
kependudukan yang membagi dan membahas
masalah kependudukan dari segi
umur dan
jenis kelamin.
9. Bentuk Piramida Penduduk
- Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar
dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada
jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
- Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan
usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak
begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
- Piramida Penduduk Tua
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit
bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis
pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh
Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
10. Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk
berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio
Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator
yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah
tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya
persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang
harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
B. Kebudayaan dan Kepribadian
1.Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk
berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio
Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator
yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah
tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya
persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang
harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
B. Kebudayaan dan Kepribadian
1.Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
a. Zaman Batu
Terjadi sebelum logam dikenal dan masih menggunakan benda yang terbuat
dari kayu atau tulang. Zaman batu terdiri dari :
- Masa berburu dan Mengumpulkan Makanan :
1. Masyarakat belum memiliki rasa estetika
2. Belum dapat bercocok tanam
3. Makan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan
4. Hidup nomaden
5. Hidup dekat sumber air
6. Hidup berkelompok
7. Sudah mengenal api
- Masa Bercocok Tanam :
1. Sudah mengenal kapak persegi & kapak batu
2. Sudah mengenakan perhiasan
3. Sudah mengenakan pakaian dari kulit kayu
4. Sudah mengenal tembikar
b. Zaman Logam
Orang sudah dapat membuat alat dari logam. Sudah mengenal teknik
melebur logam dan mencetaknya. Disebut masa perundagian karena dalam
masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan
tangan.
- Zaman Perunggu (Alat yang dihasilkan) :
1. Kapak Corong
2. Nekara Perunggu
3. Benjana Perunggu
4. Arca Perunggu
- Zaman Besi (Alat yang dihasilkan) :
1. Mata Kapak bertungkai kayu
2. Mata Pisau
3. Mata Sabit
4. Mata Pedang
5. Cangkul
5. Hidup dekat sumber air
6. Hidup berkelompok
7. Sudah mengenal api
- Masa Bercocok Tanam :
1. Sudah mengenal kapak persegi & kapak batu
2. Sudah mengenakan perhiasan
3. Sudah mengenakan pakaian dari kulit kayu
4. Sudah mengenal tembikar
b. Zaman Logam
Orang sudah dapat membuat alat dari logam. Sudah mengenal teknik
melebur logam dan mencetaknya. Disebut masa perundagian karena dalam
masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan
tangan.
- Zaman Perunggu (Alat yang dihasilkan) :
1. Kapak Corong
2. Nekara Perunggu
3. Benjana Perunggu
4. Arca Perunggu
- Zaman Besi (Alat yang dihasilkan) :
1. Mata Kapak bertungkai kayu
2. Mata Pisau
3. Mata Sabit
4. Mata Pedang
5. Cangkul
2. Kebudayaan Hindu, Budha, Islam & Barat di
Indonesia
a. Kebudayaan Hindu & Buddha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di
Pulau
Jawa. Akulturasi antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan terjadi. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia,
khususnya
ke Pulau Jawa. Agama Budha dikatakan berpandangan
lebih maju
dibandingkan Hinduisme karena budhisme tidak mengenal
adanya kasta dalam masysrakat. Walau demikian, kedua agama
itu tumbuh dan berdampingan secara damai.
Baik penganut hinduisme
maupun budhism menghasilkan karya budaya yang bernilai tinggi dalam
seni bangunan,
arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin
dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di
Jawa Tengah
maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut,
Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b. Kebudayaan Islam
Pada abad ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
para pemuka agama islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama
Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk
ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11. Sudah ada wanita
islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa dan melalui banyak jalur salah satunya perdagangan.
Pada abad ke 15 ketika kerajaan Majapahit mulai runtuh, berkembanglah
negara pantai yang merongrong kekuasaan dan kewibawaannya.
Negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,
Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak
di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan. Dalam proses
perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang.
Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum
tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang
mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan.
Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat,
dan Pesisr Kalimantan.
Pada abad ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
para pemuka agama islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama
Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk
ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11. Sudah ada wanita
islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa dan melalui banyak jalur salah satunya perdagangan.
Pada abad ke 15 ketika kerajaan Majapahit mulai runtuh, berkembanglah
negara pantai yang merongrong kekuasaan dan kewibawaannya.
Negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,
Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak
di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan. Dalam proses
perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang.
Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum
tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang
mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan.
Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat,
dan Pesisr Kalimantan.
c. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum
kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten
muncul bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam waktu
yang sama, dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara,
dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari
kaum buruh, dan kaum pegawai. Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45
memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang
kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan
asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh
Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan
itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan
tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan
kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesia.
Daftar Pustaka :
http://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/faktor-demografi-yang-mempengaruhi -pertambahan-penduduk/
Iskandar , Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia
Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.