A. Pengertian
1. Program Dinamis
Metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan
1. Program Dinamis
Metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan
solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage)
sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari
serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Biasanya masalah RO
diselesaikan secara tunggal dan sekaligus, intinya memecah
(mendekomposisi) problem menjadi subproblem yang lebih kecil dan
kemudian menggabungkan (mengkomposisi) kembali sub-problem
tersebut untuk mendapatkan jawaban yang di inginkan.
Pada umumnya permasalahan riset operasi diselesaikan dengan
serangan tunggal artinya seluruh atau semua persoalan diselesaikan
dengan sekali pukul. Namun sering terdapat masalah yang hanya dapat
diselesaikan dengan memecahkan menjadi bagian-bagian kecil yang
kemudian menggabungkan kembali untuk mendapatkan jawaban yang di
inginkan. Kegunaannya melibatkan pengambilan keputusan yang melewati
waktu. Namun, pada situasi lain dimana waktu bukan sebagai faktor.
Dikenalkan oleh Ricard Bellman, Dynamic programming lebih luwes
dibanding kebanyakan model dan metode matematik dalam riset operasi.
Dynamic programming digunakan untuk menyelesaikan masalah seperti:
alokasi, muatan, (knapsack), capital budgeting, pengawasan persediaan dll.
2. Ciri-Ciri Dynamic Programming
2. Ciri-Ciri Dynamic Programming
Beberapa Ciri program dinamis yaitu :
- Keputusan suatu masalah ditandai optimisasi pada tahap berikutnya.
- Masalah yang akan diselesaikan harus dipisah menjadi n subproblem.
- Berhubungan dengan problem dimana pilihan dibuat bertahap.
- Seluruh kemungkinan dicerminkan oleh keadaan
- Setiap keputusan pada tahap-tahap mempunyai fungsi return yang akan
- Keputusan suatu masalah ditandai optimisasi pada tahap berikutnya.
- Masalah yang akan diselesaikan harus dipisah menjadi n subproblem.
- Berhubungan dengan problem dimana pilihan dibuat bertahap.
- Seluruh kemungkinan dicerminkan oleh keadaan
- Setiap keputusan pada tahap-tahap mempunyai fungsi return yang akan
mengevaluasi pilihan yang dibuat pada tujuan keseluruhannya (max/min).
- Tahap proses keputusan dihubungkan dengan tahap yang berdekatan
- Tahap proses keputusan dihubungkan dengan tahap yang berdekatan
melalui fungsi transisi.
3. Penerapan Program Dinamis
3. Penerapan Program Dinamis
Masalah dynamic programming tak ada formulasi matematis yang
baku. Pada umunya, persamaan rekrusif melibatkan dua jenis perhitungan,
sesuai dengan sistemnya kontinu atau diskrit. Dalam kasus, keputusan
optimum pada setiap saat diperoleh dengan menggunakan metode
optimasi klasik biasa. Dalam kasus kedua, digunakan perhitungan tabel.
Banyaknya baris dalam setiap tabel sama dengan banyaknya state, banyak
kolom sama dengan banyaknya alternative (keputusan yang mungkin).
B. Masalah Muatan (Cargo – Leading)
1. Pengertian
Penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk tempat. Penentuan
B. Masalah Muatan (Cargo – Leading)
1. Pengertian
Penentuan banyaknya barang yang disediakan untuk tempat. Penentuan
banyaknya uang (biaya) yang disediakan untuk suatu keperluan contoh:
pemerintah memberi dana keseuatu desa untuk membangun fasilitas desa
Contoh :
- Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concepts adalah cara
Contoh :
- Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Clean Cost Concepts adalah cara
mengalokasikan BOP, dimana BOP bagian Jasa secara langsung
dialokasikan ke bagian produksi sesuai proporsi pemakaian jasanya.
- Metode alokasi langsung (direct alocation method)
Dalam metode ini, BOP departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap
- Metode alokasi langsung (direct alocation method)
Dalam metode ini, BOP departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap
departemen produksi yang menikmatinya. Metode alokasi langsung
digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen jasa hanya
dinikmati/dimanfaatkan oleh departemen produksi, dan tidak ada
departemen jasa lain yang memakai jasa tersebut (Departemen Jasa
tidak memakai jasanya). Muatan kapal (cargo) merupakan objek dari
pengangkutan dalam sistem transportasi laut, dengan mengangkut muatan
sebuah perusahaan pelayaran niaga dapat memperoleh pendapatan
bentuk uang tambang (freight) yang menentukankelangsungan
hidup perusahaan dan membiayai kegiatan dipelabuhan.
2. Pengelompokan Cargo
- Pengelompokan muatan berdasarkan jenis pengapalan adalah :
a) Muatan Sejenis (Homogenous Cargo)
Muatan yang dikapalkan secara bersamaan dalam suatu kompartemen
2. Pengelompokan Cargo
- Pengelompokan muatan berdasarkan jenis pengapalan adalah :
a) Muatan Sejenis (Homogenous Cargo)
Muatan yang dikapalkan secara bersamaan dalam suatu kompartemen
atau palka dan tidak dicampur dengan muatan lain tanpa adanya
penyekat muatan & dimuat secara curah/dengan kemasan tertentu.
b) Muatan campuran (Heterogenous Cargo)
Terdiri dari berbagai jenis dan sebagian besar menggunakan kemasan
b) Muatan campuran (Heterogenous Cargo)
Terdiri dari berbagai jenis dan sebagian besar menggunakan kemasan
atau dalam bentuk satuan unit (bag, pallet, drum) disebut juga dengan
muatan general cargo.
- Pengelompokan muatan berdasarkan jenis kemasannya
a) Muatan unitized
Muatan dalam unit-unit dan terdiri dari beberapa jenis muatan dan
- Pengelompokan muatan berdasarkan jenis kemasannya
a) Muatan unitized
Muatan dalam unit-unit dan terdiri dari beberapa jenis muatan dan
digabung dengan menggunakan pallet, bag, karton, karung atau
pembungkus lainnya sehingga dapat disusun dengan menggunakan
pengikat.
b) Muatan curah (bulk cargo)
Muatan yang diangkut melalui laut tidak dikemas yang dikapalkan dalam
b) Muatan curah (bulk cargo)
Muatan yang diangkut melalui laut tidak dikemas yang dikapalkan dalam
jumlah besar. Muatan curah dibagi menjadi:
1) Muatan Curah Kering
Muatan curah padat dalam bentuk biji-bijian, serbuk, bubuk, butiran
1) Muatan Curah Kering
Muatan curah padat dalam bentuk biji-bijian, serbuk, bubuk, butiran
dan sebagainya yang dalam pembuatan/pembongkaran dilakukan
dengan mencurahkan muatan ke dalam palka dengan menggunakan
alat-alat khusus. Contoh muatan curah kering antara lain biji gandum,
kedelai, jagung, pasir, semen, klinker, soda dan sebagainya.
2) Muatan Curah Cair (liquid bulk cargo)
Muatan curah yang berbentuk cairan yang diangkut dengan
2) Muatan Curah Cair (liquid bulk cargo)
Muatan curah yang berbentuk cairan yang diangkut dengan
menggunakan kapal-kapal khusus yang disebut kapal tanker. Contoh
muatan curah cair ini adalah bahan bakar, crude palm oil (CPO),
produk kimia cair dan sebagainya.
3) Muatan curah gas
Muatan curah dalam bentuk gas yang dimampatkan, contohnya
3) Muatan curah gas
Muatan curah dalam bentuk gas yang dimampatkan, contohnya
gas alam (LPG).
4) Muatan Peti Kemas
Muatan berupa wadah yang dari baja, besi, aluminium yang
digunakan untuk menyimpan atau menghimpun barang.
- Pengelompokan muatan berdasarkan sifat muatan :
a) Muatan Sensitif.
b) Muatan Menggangu.
c) Muatan Berbahaya.
d) Muatan Berharga.
e) Muatan Rahasia.
f) Muatan Dingin.
g) Muatan Hewan/ Ternak.
3. Hal yang Harus Diperhatikan pada Muatan
- Pengelompokan muatan berdasarkan sifat muatan :
a) Muatan Sensitif.
b) Muatan Menggangu.
c) Muatan Berbahaya.
d) Muatan Berharga.
e) Muatan Rahasia.
f) Muatan Dingin.
g) Muatan Hewan/ Ternak.
3. Hal yang Harus Diperhatikan pada Muatan
- Suatu pelayanan angkutan muatan dapat dikatakan baik, jika :
a) Barang yang diangkut tiba tepat pada waktunya,
b) Muatan yang diangkut tidak rusak atau hilang,
c) Tarif uang tambang (freight) sesuai dengan pasar sehingga harga
a) Barang yang diangkut tiba tepat pada waktunya,
b) Muatan yang diangkut tidak rusak atau hilang,
c) Tarif uang tambang (freight) sesuai dengan pasar sehingga harga
jual barang masih menghasilkan keuntungan.
d) Terjalin hubungan yang baik dengan para pengangkut
e) Klaim kerusakan atau kehilangan cepat dibayar.
d) Terjalin hubungan yang baik dengan para pengangkut
e) Klaim kerusakan atau kehilangan cepat dibayar.
- Agar kapal-kapal dapat beroperasi se-efisien mungkin, dalam
merencanakan pengangkutan muatan, perusahaan pelayaran harus
terlebih dahulu melihat :
a) Jenis muatan yang akan diangkut,
b) Jumlah pelabuhan yang akan disinggahi dan fasiitas untuk menerima
atau membongkar muatan.
c) Jenis kapal, bentuk ruang muatan, serta rintangan yang mungkin akan
ditemui.
d) Opsi muatan yang mungkin didapat.
e) Jadwal pelayaran kapal-kapalnya agar tidak berlayar bersamaan.
- Perusahaan pelayaran harus memperhatikan kendala dalam hal :
a) kerusakan kapal
b) keselamatan ABK dan orang lain
c) kerusakan muatan.
d) Penggunaan ruang muat kapal secara maksimum
e) Sistematika dan kecepatan bongkar muat
Daftar Pustaka :
http://gerbangdunia96.blogspot.co.id/2017/07/multi-stage-dynamic-programming.html
a) Jenis muatan yang akan diangkut,
b) Jumlah pelabuhan yang akan disinggahi dan fasiitas untuk menerima
atau membongkar muatan.
c) Jenis kapal, bentuk ruang muatan, serta rintangan yang mungkin akan
ditemui.
d) Opsi muatan yang mungkin didapat.
e) Jadwal pelayaran kapal-kapalnya agar tidak berlayar bersamaan.
- Perusahaan pelayaran harus memperhatikan kendala dalam hal :
a) kerusakan kapal
b) keselamatan ABK dan orang lain
c) kerusakan muatan.
d) Penggunaan ruang muat kapal secara maksimum
e) Sistematika dan kecepatan bongkar muat
Daftar Pustaka :
http://gerbangdunia96.blogspot.co.id/2017/07/multi-stage-dynamic-programming.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar